top of page
Writer's picturelulu

[TENTANG: WE AND POMPA GALON]

Selama empat tahun kuliah, lulu terpaksa harus ngekos karena lokasi rumah yang amat sangat jauh dari peradaban dan kampusnya. Bayangin aja jauhnya itu kaya kita pergi dari ujung utara jakarta, ke ujung selatannya. Ini literally sejauh itu lho. Nevertheless, hidup sebagai anak kosan tidak seburuk yang suka digambarkan people kok. Lumayan menyenangkan, apalagi kalau kita ngekos bareng orang yang tepat.


Selama empat tahun kuliah, lulu tinggal bersama seseorang bernama They-we (nama disamarkan). Dia adalah teman lulu sejak SMP. Selama SMP, mereka selalu sekelas dengan posisi tempat duduk yang selalu berdekatan. Kalau lulu selalu duduk sama Silfire-fire-fire (nama juga disamarkan), They-we sempet ganti partner sebangku. Selalu sekelas selama SMP membuat mereka cukup akrab saat itu.


Singkat cerita, pas kuliah mereka sama-sama harus ngekos (rumah We ga terlalu jauh dari rumah lulu). Jadilah mereka cari kosan bareng. Karena We cari kosan yang deket kampusnya, dan lulu cari kosan yang deket sama gebetannya (ini past tense lho ya), dan kebetulan gebetannya lulu ngekos di daerah yang deket kampusnya We, jadilah lulu dan We ngekos bareng. Kenapa ga sendiri-sendiri kamarnya? Simply karena emang ga pengen sendirian aja. Bosen bosqu.. Btw, We ini anak teknik dan lulu anak sastra.


Selama empat tahun sekamar, banyak sekali hal yang lulu dan We alami bareng. Mulai dari kamar kemasukan ular, kesel karena ditagih uang kosan mulu, pindahan kos swadaya malem-malem sampe minta bantuan temen-teman (kami ga minta bantuan ortu untuk pindahan lho, mandiri khaan?), dan diskusi semalaman ngebahas banyak hal mulai dari yang penting sampe yang sampah. Berkat hal-hal tadi, lulu jadi lebih tau We ini orang yang seperti apa. Ternyata dia trying to be resik gitu anaknya. Jiji'an. Sama sih lulu juga, bedanya dia rajin bebersih kalo lulu ngga. Hehe


One day, untuk berhemat, We dan lulu beli air galonan. Biar ga perlu nuang-nuang, mereka beli pompanya juga. Gatau kenapa ya, pompa yang lulu dan We pake itu ga pernah awet. Yang kendor lah, yang kalo dipompa cuma ngeluarin angin lah, yang bau plastik lah, ada aja problemnya. Ya maklumlah pompa muree. Hal perpompaan ini cukup bikin mereka desperate. One day, saat lulu dan We berhasil menemukan pompa yang bisa diajak kompromi. We, dengan segala keresikan dan kerajinannya itu, berinisiatif.


"lu, kayanya kita perlu bersihin pompanya deh sebelum dipasang", waktu itu mereka baru isi ulang galon.


"Gimana caranya cuy".


"Dibongkarlah. Biar dalamnya juga bersih", We menjelaskan.


"Hmm.." (firasat lulu mulai ga enak)


Dengan cekatan We membedah raga dari pompa kooperatif yang malang itu. Lalu, dia bersihin si pompa sampai ke perintilan terkecil. Setelah yakin semua bagian udah bersih, We rangkai lagi si pompa biar bisa dipakai kaya semula.


"lu, kok pompanya cuma mompa angin ya".


"Ya itu kan belum dipasang di galonnya, Bu".


"Oiya".


We pun memasang pompa di galon.


"lu, tetep ga bisa". :(


Firasat lulu jadi kenyataan.

Tamat.

16 views0 comments

Recent Posts

See All

[TENTANG: JURNAL MENDOAN PART.1]

Lelaki di depan lulu ini masih sibuk dengan sebuah monitor, sambil sesekali mengamati lamat-lamat sepasang sandal yang ia pegang. Entah...

[TENTANG: JUMPA LAMA, LAMA TAK JUMPA]

Saat dulu, kita sering bertanya, "Nanti apa?" "Nanti ke mana?" Waktu memaksa kita untuk meraba, akankah semua bisa menyata sesuai rencana...

Komentar


bottom of page