top of page
  • Writer's picturelulu

[TENTANG: WHY LAMAN LAMUN LULU?]

Updated: Feb 24, 2018

Let's just get to the main idea.


Laman

Actually, bukan hal yang mudah meninggalkan blog lama lulu yang penuh memori (dan kealayan) untuk pindah ke sini. Selain karena sudah cukup banyak yang visit, blog lulu juga punya address yang lebih pendek dari pada wix lulu ini dan, hmm.. more catchy i guess. Tapi kabar baiknya, wix punya fitur kustomisasi yang amat sangat fleksibel. Cukup mampu memuaskan hasrat lulu untuk mengatur laman ini sampai ke detail terkecil, selain karena belum banyak people yang pakai wix ini. heuheu


Kalau boleh sedikit cerita, waktu itu pas lagi yutuban, ga sengaja ketemu sama iklan wix ini. Nampilin dua orang yan terlihat seperti seorang teknokrat (?) dan a technology expert yang lagi menawarkan gaya baru blogging yang kece abis, menurut lulu. Nanti kalau viewersnya udah banyak, lulu udah kaya, kita upgrade ke yang premium seru kali ya. Kenapa laman? Karena wix lulu ini adalah laman (halaman), tempat, wadah, gitu deh..


Lamun

Ini bukan lamun tumbuhan yang habitatnya di pantai itu ya. Lamun refers to melamun, diam dan berpikir, merenung, berkontemplasi, ngomong dalam hati, something like that. Dari hasil lamunan tersebut (harapannya) akan dituangkan melalui tulisan di laman ini.


Intinya, seperti blog pada umumnya, lulu akan membagikan apapun yang ada di pikirannya di laman ini. Bisa berupa opini, pengalaman, random thoughts, bahkan teori-teori subjektif yang lulu buat sendiri. Hope we can discuss it together if i got some logical fallacy or sumthin'.


Jari hadir saat lisan tak mampu mengungkapkan dan tak ada telinga yang bersedia mendengarkan. njay.


Lulu

Who's Lulu we mentionned above? It's just the author. Wanna know more about Lulu? Kindly check the author tab

8 views0 comments

Recent Posts

See All

[TENTANG: JURNAL MENDOAN PART.1]

Lelaki di depan lulu ini masih sibuk dengan sebuah monitor, sambil sesekali mengamati lamat-lamat sepasang sandal yang ia pegang. Entah apa yang sedang dilakukannya. Ia meminta lulu untuk menekan angk

[TENTANG: JUMPA LAMA, LAMA TAK JUMPA]

Saat dulu, kita sering bertanya, "Nanti apa?" "Nanti ke mana?" Waktu memaksa kita untuk meraba, akankah semua bisa menyata sesuai rencana atau impulsifitas yang justru melanda Beberapa waktu berlalu t

bottom of page